Blogger Widgets akuntansi perbankan: Laporan Keuangan Bank

Senin, 09 Desember 2013

Laporan Keuangan Bank

 Format laporan keuangan bank yang berlaku sekarang adalah sesuai SE BI No. 27/5/UPPB/tanggal 25 Pebruari 1995 atau Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia yang tidak lain merupakan tindak lanjut dari Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia yang termuat dalam SAK 1994.
Seperti tampak dalam laporan neraca, bahwa pos-pos yang dianggap sensitive seoerti kredit yang diberikan, deposito, pinjaman yang diterima, pinjaman subordinasi dan modal pinjaman disajikan secara terpisah antara pihak yang terkait dengan pihak yang tidak terkait dengan bank. Hal ini dibutuhkan untuk pengawasan kinerja bank.. pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank harus lebih transparan, dalam arti deteksi dini adanya bank yang memberi kredit untuk anak perusahaannya sendiri atau untuk perusahaan lain yang satu kelompok dengan bank atau untuk ppihak lain yang terafilisasi. Bank harus menunjukkan secara transparan kemungkinan pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).
Pos deposito disajikan dengan memisahkan antara deposito untuk pihak- pihak terkait dengan bank dan pihak lainnya. Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi apakah terjadi penghimpunan dana yang berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri. Deposito yang besar menunjukkan kepercayaan masyarakat yang tinggi, akan tetapi bila berasal dari kelompok perusahaan itu sendiri mengandung bahaya bila suatu saat dana tersebut ditarik.

Hal yang perlu dicermati lagi adalah penyisihan aktiva produktif yang secara terpisah menurut jenis Aktiva Produktif. Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi kuallitas aktiva produktiif dari massing-masing jenis aktiva produktif, karena besarnya penyisihan akktiva produktif akan mencerminkkan kualitas aktiva produktif.
Pada format perhitungan laba/rugi juga tampak bahwa laporan tersebut menggunakan bentuk multiple step atau berjenjang. Untuk mendapatkan laba bersih harus menghitung laba kotornya dulu, baru mempperhitungkan laba bersih dengan menghitung pendapatan dan biaya diluar bunga. Cara ini akan lebih mudah dianalisis, terutama dapat langsung diketahui besarnya spread dengan memperhatikan selisih pendapatan bunga dengan biaya bunga (net Interest Margin). Sedang Fee base Income terlihat pada pendapatan non bunga.
Format laporan komitmen dan kontijensi atau dikenal dengan nama rekening administrative tampak disajikan secara terpisah antara komitmen dengan kontijensi. Bahkan komitmen dan kontijensi tersebut dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca atau rugi laba bank. Hal ini akan mempermudah deteksi transaksi off balanced dan posisinya.
Dalam laporan keuangan bank juga harus disajikan para pengurus dan pemilik bank tersebut. Masyarakat pengguna laporan ini akan mengetahui para pengurus bank, kemudian sejauh mana integritas para pengurus dan pemilik bank tersebut. Dari informasi tentang kepengurusan dan kepemilikan, pengguna laporan keuangan juga dapat mengetahui apakah bank tersebut telah go public atau belum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar